A. Alat dan Bahan
1. Alat
- Toples1 buah
- Mixer1 buah
- Kain saring 1 buah
- Saringan kelapa 1 buah
- Mesin pemarut 1 buah
- Selang 1 buah
- Erlenmeyer 100 ml 2 buah
- Erlenmeyer 1000 ml 1 buah
- Buret 10 ml 1 buah
- Beacher Glass 100 ml 1 buah
- Labu takar 100 ml, 250 ml 1 buah
- Botol Reagen 100 ml, 250 ml dan 1000 ml
- Batang pengaduk 1 buah
- Corong kaca 1 buah
- Sendok
- Tissue
- Inkubator
2. Bahan
- Kelapa 500 gr
- Air hangat 750 ml
- Asam Oksalat 0,1 N 100 ml
- NaOH 0,1 N 250 ml
- Alkohol 96% Netral
- Indikator PP 0,5% 50 ml
B. Prosedur Pembuatan Minyak VCO
- Siapkan kelapa tua yang sudah di parut seberat 500 gr
- Siapkan air hangat <60°C
- Peras kelapa yang sudah di parut tadi dengan sekuat tenaga agar minyak yang di dapatkan banyak
- Tambahkan air hangat <60°C dan peras kembali
- Diamkan santan selama 2 jam sampai terbentuk 2 lapisan (di bagian atas berupa krim dan di bagian bawah berupa air)
- Buang air yang berada di bagian bawah hingga yang di dapat berupa krimnya
- Mixer krim tersebut selama 15-20 menit
- Diamkan kembali krim tersebut selama 12-24 jam sampai terbentuk 3 lapisan (di bagian atas berupa VCO, di bagian tengah berupa blondo dan di bagian bawah berupa air)
- Pisahkan minyak dari blondo dan air
- Saring minyak VCO tersebut
- Lakukan proses analisa
- VCO siap di kemas
C. Prosedur Analisa
1. Pembuatan Larutan Asam Oksalat 0,1 N 100 ml
- Asam oksalat PA di siapkan
- Asam oksalat di timbang seberat 0,63 gr
- Asam oksalat di larutkan sampai 100 ml di dalam labu takar 100 ml
- Larutan asam oksalat di pindahkan ke dalam botol reagen 100 ml
2. Pembuatan Larutan NaOH 0,1 N 250 ml
- Alat dan bahan yang di perlukan disiapkan
- NaOH ditimbang dengan massa 1 gram dengan mengguankan neraca analitik.
- NaOH dilarutkan dalam beaker glass 100 ml dan diaduk hingga homogen.
- Masukkan ke dalam labu takar, lalu kocok.
3. Pembuatan Indikator PP 0,5% 100 ml
- Penolftalen ditimbang sebanyak 0.25 gr dalam gelas beaker 100 ml
- Dilarutkan dengan alcohol 98%
- Dimasukan ke dalam labu tabu takar 100 ml, kocok hingga homogeny
- Pindahkan kedalam botol indicator
4. Pembuatan Alkohol 96% Netral
- Takar alcohol 96 % didalam gelas ukur 1000 ml
- Tuangkan dalam elenmeyer (tutup) , panaskan alcohol di atas hot plate ± 60°C jaga temperature jangan sampai mendidih
- Tambahkan indicator PP 10 tetes, aduk hingga homogeny
- Tambahkan NaOH 0.1 N ke dalam elenmeyer hingga berwarna violet muda
- Uji PH
- Dinginkan, lalu masukan ke dalam reagent
5. Analisa Relative Density (RD)
- Dipastikan piknometer yang akan dipakai dalam keadaan bersih dan kering.
- Piknometer kosong ditimbang, dicatat sebagai (a).
- Aquadest dimasukan kedalam piknometer lalu ditimbang, dicatat sebagai (b).
- Minyak kelapa murni dimasukkan kedalam piknometer lalu di timbang, dicatat sebagai (c)
Relative Density = c – a
x Densitas Air
b – a
6. Standarisasi NaOH
- Alat dan bahan yang akan digunakan dipersiapkan dan pastikan bersih.
- Asam oksalat dipipet sebanyak 25 ml.
- Indikator pp ditambahkan senyak 2-5 tetes.
- Dititrasi dengan larutan NaOH.
- Volume hasil titrasi dicatat.
Ekiv
NaOH = Ekiv
Asam Oksalat
N
NaOH x V NaOH = N As. Oksalat x V As. Oksalat
7. Analisa Asam Lemak Bebas (ALB/FFA)
- Timbang sample 2-5 gram kedalam earlen mayer 100 ml
- Tambahkan 25 ml / 50 ml alkohol netral
- Panaskan sampai minyaknya larut dan tutup dengan alumunium foil
- Tambahkan 3-5 tetes indikator PP saat minyak + alkoholnya masih hangat
- Standarisasi dengan larutan NaOH sampai berwarna merah muda
- Lakukan duplo