Rabu, 29 Februari 2012

Pembuatan dan Analisa Minyak VCO


A. Alat dan Bahan


  1. Alat
  • Toples1 buah
  • Mixer1 buah
  • Kain saring 1 buah
  • Saringan kelapa 1 buah
  • Mesin pemarut 1 buah
  • Selang 1 buah
  • Erlenmeyer 100 ml 2 buah
  • Erlenmeyer 1000 ml 1 buah
  • Buret 10 ml 1 buah
  • Beacher Glass 100 ml 1 buah
  • Labu takar 100 ml, 250 ml 1 buah
  • Botol Reagen 100 ml, 250 ml dan 1000 ml
  • Batang pengaduk 1 buah
  • Corong kaca 1 buah
  • Sendok
  • Tissue
  • Inkubator

  2. Bahan
  • Kelapa 500 gr
  • Air hangat 750 ml
  • Asam Oksalat 0,1 N 100 ml
  • NaOH 0,1 N 250 ml
  • Alkohol 96% Netral
  • Indikator PP 0,5% 50 ml


B. Prosedur Pembuatan Minyak VCO
  • Siapkan kelapa tua yang sudah di parut seberat 500 gr
  • Siapkan air hangat <60°C
  • Peras kelapa yang sudah di parut tadi dengan sekuat tenaga agar minyak yang di dapatkan banyak
  • Tambahkan air hangat <60°C dan peras kembali
  • Diamkan santan selama 2 jam sampai terbentuk 2 lapisan (di bagian atas berupa krim dan di bagian bawah berupa air)
  • Buang air yang berada di bagian bawah hingga yang di dapat berupa krimnya
  • Mixer krim tersebut selama 15-20 menit
  • Diamkan kembali krim tersebut selama 12-24 jam sampai terbentuk 3 lapisan (di bagian atas berupa VCO, di bagian tengah berupa blondo dan di bagian bawah berupa air)
  • Pisahkan minyak dari blondo dan air
  • Saring minyak VCO tersebut
  • Lakukan proses analisa
  • VCO siap di kemas 


 C. Prosedur Analisa


  1. Pembuatan Larutan Asam Oksalat 0,1 N 100 ml
  • Asam oksalat PA di siapkan
  • Asam oksalat di timbang seberat 0,63 gr
  • Asam oksalat di larutkan sampai 100 ml di dalam labu takar 100 ml
  • Larutan asam oksalat di pindahkan ke dalam botol reagen 100 ml 

  2. Pembuatan Larutan NaOH 0,1 N 250 ml
  • Alat dan bahan yang di perlukan disiapkan
  • NaOH ditimbang dengan massa 1 gram dengan mengguankan neraca analitik.
  • NaOH dilarutkan dalam beaker glass 100 ml dan diaduk hingga homogen.
  • Masukkan ke dalam labu takar, lalu kocok.

  3. Pembuatan Indikator PP 0,5% 100 ml
  • Penolftalen ditimbang sebanyak 0.25 gr dalam gelas beaker 100 ml
  • Dilarutkan dengan alcohol 98%
  • Dimasukan ke dalam labu tabu takar 100 ml,  kocok hingga homogeny
  • Pindahkan kedalam botol indicator

  4. Pembuatan Alkohol 96% Netral
  • Takar alcohol 96 % didalam gelas ukur 1000 ml
  • Tuangkan dalam elenmeyer (tutup) , panaskan alcohol di atas hot plate ± 60°C jaga temperature jangan sampai mendidih
  • Tambahkan indicator PP 10 tetes, aduk hingga homogeny
  • Tambahkan NaOH 0.1 N ke dalam elenmeyer hingga berwarna violet muda
  • Uji PH
  • Dinginkan, lalu masukan ke dalam reagent

  5. Analisa Relative Density (RD)
  • Dipastikan piknometer yang akan dipakai dalam keadaan bersih dan kering.
  • Piknometer kosong ditimbang, dicatat sebagai (a).
  • Aquadest dimasukan kedalam piknometer lalu ditimbang, dicatat sebagai (b).
  • Minyak kelapa murni dimasukkan kedalam piknometer lalu di timbang, dicatat sebagai (c)
Relative Density   =        c – a    x  Densitas Air
                                                  b – a

  6. Standarisasi NaOH
  • Alat dan bahan yang akan digunakan dipersiapkan dan pastikan bersih.
  • Asam oksalat dipipet sebanyak 25 ml.
  • Indikator pp ditambahkan senyak 2-5 tetes.
  • Dititrasi dengan larutan NaOH.
  • Volume hasil titrasi dicatat.
             Ekiv NaOH                      =          Ekiv Asam Oksalat 
             N NaOH x V NaOH          =          N As. Oksalat x V As. Oksalat


  7. Analisa Asam Lemak Bebas (ALB/FFA) 
  • Timbang sample 2-5 gram kedalam earlen mayer 100 ml
  • Tambahkan 25 ml / 50 ml alkohol netral
  • Panaskan sampai minyaknya larut dan tutup dengan alumunium foil
  • Tambahkan 3-5 tetes indikator PP saat minyak + alkoholnya masih hangat
  • Standarisasi dengan larutan NaOH sampai berwarna merah muda
  • Lakukan duplo